Subscribe:

Jumat, Mei 04, 2012

SEPERTI APA PEMBALUT YANG AMAN?



Pembalut adalah suatu hal yang pokok bagi kehidupan wanita sehari – hari.  Pembalut merupakan produk sekali pakai. Saat ini telah ditemukan produk pembalut berbahaya karena kurangnya steril dalam pembuatannya. Produsen nakal mendaur ulang pembalut agar dapat menekan angka / biaya pengeluaran produksi. Maka dari itu hendaknya para wanita lebih teliti dan berhati – hati dalam memilih suatu produk pembalut.
Produsen nakal ini dalam mendaur ulang produk mereka, mereka banyak menggunakan bahan kimia berbahaya dalam membunuh kuman. Hal ini sangat tidak baik bagi kesehatan, karena hasil olahan kertas bekas yang telah menjadi pembalut ini mengandung zat berupa dioxin.
Dioxin bekerja dengan cara merusak  sistem hormon. Dioxin ini akan bergabung bersama kaseptor hormon, sehingga akan terjadi perubahan fungsi dan mekanisme genetis dari sel. Hal ini akan menimbulkan dampak buruk, diantaranya dapat menimbulkan kanker, merusak sistem , keguguran kandungan,  mengakibatkan cacat kelahiran dan penurunan daya tahan tubuh.
Dioxin ini terbentuk dari suatu zat kimia yang biasa digunakan dalam proses pemutihan. Dioxin ini merupakan golongan senyawa hidrofobik, yaitu bila zat ini berada pada tempat lembab atau berair mereka akan menghindarinya dengan mencari tempat yang aman, misalnya mereka akan berpindah dengan menempel atau masuk pada organ seseorang. Apalagi saat ini belum ada suatu alat atau cara dalam menghilankgan dioxin dalam tubuh manusia. Dioxin dalam tubuh manusia ini akan hilang atau pecah dengan sendirinya secara alami.
EPA (1994) menurut evaluasinya, menyatakan bahwa dioxin ini adalah senyawa organik yang sangat mematikan.  Bahkan dalam jumlah kecilpun yaitu sekitar 10-15 ppt (part per trillion) yang terakumulasi selama hidup, dapat berakibat buruk bagi kesehatan manusia. Dari penelitian ini EPA mengambil sebuah kesimpulan bahwa ambang batas dioxin yang diizinkan dalam tubuh manusia (dalam hal ini adalah orang dewasa) adalah sekitar 0,006 pikogram (seper juta-juta gram) per kilogram berat badan, yaitu sebanyak 0,40 pikogram. Acuan yang digunakan adalah sesuai dengan  ADI (Acceptable Daily Intake) dari WHO yaitu 1-10 pg/kg/hari.
Cek  Pembalut Higienis
Menurut data WHO, Indonesia merupakan negara dengan penderita kanker mulut rahim NO.1 di dunia, dan 62% salah satunya diakibatkan oleh penggunaan produk pembalut dengan bahan yang berbahaya akibat kurangnya ketelitian dalam pemilihan produk pembalut.
Cara Pengecekan Pembalut
  1. Sobek dan ambil bagian tengah pembalut.
  2. Ambil segelas air putih. Usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih jelas.
  3. Masukan sobekan dari pembalut tersebut dan aduk – aduk dengan sumpit.
  4. Pastikan juga apakah sobekan dari pembalut tersebut tidak hancur / utuh dan mengalami perubahan warna setelah dicelupkan kedalam air.
  5. Kesimpulannya, jika sobekan tetap utuh dan air  tetap jernih berarti pembalut tesebut higienis / aman. Sedangkan jika pembalut tersebut hancur dan air berubah menjadi keruh atau berubah warna bisa diindikasikan pembalut tersebut menggunakan bahan yang tidak berkualitas dan mengandung dioxin.